Selain harganya yang relatif lebih mahal, kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)juga lebih sulit dioperasikan ketimbang kamera saku alias point-and-click. Masalahnya, kamera mungil ini juga punya keterbatasan. Dibanding kamera DSLR, kualitas hasil bidikan kamera compact memang terlihat lebih ‘datar’. Masalah ini sepertinya bakal sedikit teratasi kalau eksperimen Samsung ini sudah jadi kenyataan. Paling tidak, hasil bidikan kamera saku juga bakal punya depth of field.Depth of field sendiri bukanlah sesuatu yang asing buat mereka yang akrab dengan kamera DSLR. Gambar jadi terlihat lebih dinamis karena objek yang jadi fokus terlihat tajam sementara benda lain yang berada jauh dari objek terlihat blur. Kalau sebelumnya, efek ini tak bisa didapat dari kamera point-and-click, kecuali menggunakan aplikasi pengolah gambar semacam Photoshop, sebentar lagi Anda tidak perlu repot-repot. Kamera saku yang dirancang Samsung ini bakal mengurus semuanya buat Anda.
Pada dasarnya, paten yang diajukan Samsung ini melibatkan dua buah lensa yang bekerja bersamaan, mirip pada konsep kamera 3D. Lensa utama akan mengambil gambar dalam resolusi penuh sementara lensa kedua akan membuat kalkulasi jarak antara objek dengan latar belakang. Hasil kalkulasi inilah yang kemudian dijadikan ‘depth map’ untuk menentukan mana objek yang dibuat fokus dan mana yang harus mendapat efek blur.
Sebenarnya proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan Photoshop, tapi kalau kamera pocket Samsung bisa melakukannya secara otomatis, kenapa kita repot-repot?
0 komentar:
Posting Komentar
Budaya kan Untuk Beri Komntar..^_^